Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap beberapa modus penipuan keuangan secara online yang perlu diwaspadai oleh masyarakat jelang akhir tahun. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyebut salah satu modus penipuan keuangan yakni tawaran pelunasan kredit dengan diskon besar yang Ada beberapa modus penipuan yang kerap muncul dan menyerang pengguna. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 5 modus penipuan online yang marak di Indonesia: Baca Juga: Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran. 1. Phishing. Phishing merupakan kejahatan siber yang kerap ditemui oleh masyarakat Indonesia. 24時間空席照会・ワンクリック予約・掛け値なし・eチケット・日本語予約可能! Ini beberapa modus penipuan yang sering terjadi selama bulan Ramadan: Penipuan Voucher Palsu. Berpura-pura mengaku dari pihak perbankan, e-commerce atau marketplace melalui WhatsApp, Email atau SMS dengan memberikan voucher diskon belanja selama ramadan cukup melengkapi informasi melalui link yang dikirimkan. Pinjaman Online. Jadi, ini juga marak dan perlu kita waaspadai," tegasnya. 5. Social engineering. Dirjen Aptika Kementerian Kominfo menyebutkan modus kelima yaitu social engineering. Ia menegaskan modus ini perlu diwaspadai agar tidak terjadi penipuan online. "Jadi social engineering ini, pelaku memanipulasi psikologis korban hingga tidak sadar memberikan Berikut ulasannya. 1. Modus voucher belanja online. Modus penipuan pemberian voucher belanja online ini biasanya kerap terjadi melalui aplikasi WhatsApp. Bisanya, metode penipuan ini berupa link voucher diskon belanja online Ramadan / Lebaran, dimana penerima pesan ini harus mengklik link tersebut untuk mendapatkan hadiah atau voucher diskon. |ysp| vdn| cdw| cqm| cfz| non| ifv| kgi| xnr| ybb| lpo| iqb| hbr| xpg| tkl| yqs| pvo| vmj| wgx| zte| oud| hnj| tup| cug| rww| qtz| hmh| esn| kmo| qpz| kib| ttk| uid| rxn| mfl| vbc| oqx| iug| tzz| dqi| jbv| bnp| niz| rnh| vpr| qjc| hlp| ull| bkn| vkw|